PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MADRASAH ALIYAH ROHANI IKHWANUL MUSLIMIN

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang sangat aktif dan popular dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Pada model pembelajaran ini siswa dapat bekerja dalam kelompok kecil yang heterogen beragam kemampuan) untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki lima tahap pembelajaran yaitu presentasi kelas yang dilakukan oleh guru, belajar kelompok dengan menggunakan lks, kuis indivindu, peningkatan nilai indivindu dan penghargaan kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 anggota secara heterogen. baik jenis kelami, ras, maupun tingkat kemampuannya (akademik). Melalui STAD, siswa dilatih untuk bekerjasama, dan menghargai pendapat orang lain (Solihat in). Model ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja dalam kelompok, berdiskusi, dan saling membantu dalam memahami materi. Dengan cara ini, diharapkan suasana kelas menjadi lebih hidup dan menyenangkan, serta mampu meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran Akidah Akhlak.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen semu (quasi-experiment). Penelitian kuantitatif digunakan karena bertujuan untuk mengukur dan menganalisis pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya melalui data yang bersifat numerik dan dapat diolah secara statistik. Dalam hal ini, peneliti ingin mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Madrasah Aliyah Rohani Ikhwanul Muslimin.
Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak mengalami peningkatan signifikan setelah penerapan model STAD. Nilai rata-rata pretest kelompok eksperimen sebesar 67,4 meningkat menjadi 81,04 pada posttest, dengan sebagian besar siswa melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 75. Sebaliknya, kelompok kontrol hanya mencapai rata-rata 73,2 pada posttest, dengan lebih sedikit siswa yang melampaui KKM. Pengaruh model STAD terhadap hasil belajar siswa dibuktikan melalui uji statistik yang menunjukkan nilai signifikansi (Sig. 2-tailed) < 0,05, artinya terdapat pengaruh yang signifikan.