Metode Pembelajaran Kolaboratif Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Lima Puluh

Permasalahan penelitian ini adalah Bagaimana penggunaan metode pembelajaran kolaboratif dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Lima Puluh? Dan apakah kendala dalam menggunakan metode pembelajaran kolaboratif di SMP Negeri 3 Lima Puluh? Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperolah melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya dan bertujuan mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data-data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci
Hasil penelitian dalam skripsi ini, Penggunaan model pembelajaran kolaboratif telah digunakan di SMP Negeri 3 Lima Puluh sejak keluar kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013. Dengan menggunakan metode pembelajaran kolaboratif, seorang guru Pendidikan Agama Islam diharapkan lebih dapat membimbing, memotivasi para siswa SMP Negeri 3 Lima Puluh agar setiap siswa lebih berkonsentrasi dalam mengikuti jalannya selama proses belajar mengajar berlangsung dikelas. Proses dalam pembelajaran menentukan prestasi belajar. Setiap peserta didik mempunyai perbedaan dalam prestasi belajar. Ada yang cenderung tinggi, ada pula yang cenderung rendah. Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam yang dicapai siswa siswi di SMP Negeri 3 Lima Puluh sangat bagus hasil tersebut berkat usaha guru untuk memaksimalkan pembelajarannya.
Kendala yang terjadi dalam pengguaan metode kolaboratif di SMP Negeri 3 Lima Puluh terbagi atas 2 sisi yang berbeda, yakni: dari sisi guru dan murid. Dari sisi guru, beberapa guru terkadang masih kesulitan dalam melakukan inovasi dalam menggunakan metode pembelajaran kolaboratif. Selanjutnya, dari pihak siswa, kendala yang cukup menonjol dan dominan dirasakan adalah ketertiban dan antusiasme siswa itu sendiri. Walaupun secara umum, siswa ada yang terlihat aktif mengikuti kegiatan pemebelajaran menggunakan metode kolaborasi tersebut. Mereka sering bertanya, berpendapat, mendengarkan dan melaksanakan apa yang dikatakan oleh gurunya secara tertib. Selain itu, ada juga yang sifatnya hanya ikut-ikutan temannya, sehingga siswa tersebut justru merasa bingung dan tertinggal terhadap materi apa yang telah disampaikan.